0362 27276
pdpasar_buleleng@yahoo.co.id
Perumda Pasar Argha Nayottama

Perumda Pasar "mengolah sampah menjadi Eco-Enzyme"

Admin perumdapasar | 15 November 2023 | 770 kali

Kunjungan Mahasiswa UT Denpasar dalam rangka melaksanakan pengambilan data untuk tugas mata kuliah studio proses perencanaan ke Perumda Pasar Argha Nayottama kabupaten Buleleng.

Adapun data yang diminta adalah tentang Proses pengelolaan sampah di Pasar tradisional yang di kelola oleh Perumda Pasar.

Seijin Direksi , Kepala Sub Bagian Kebersihan Putu Puspita yang dalam hal ini menerima kunjungan dari Mahasiswa menerangkan bahwasannya pengelolaan sampah di pasar itu merujuk Pergub 97 Tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai.

Hal ini manajemen pengelola pasar sudah mengintruksikan dan mensosialisasikan kepada para pedagang dan pengunjung pasar melalui Media Sosial , Spanduk dan secara lisan untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai.

Serta merajuk Pergub 47 tahun 2019 tentang Pemilahan sampah berbasis sumber. Program ini juga terus disosialisasikan kepada masyarakat pasar baik pedagang atau pengunjung untuk dapat melakukan pemilahan sampah berbasis sumber.

Pemilahan sampah berbasis sumber ini sebenarnya cukup mudah dilakukan yang terpenting masyarakat yang berkegiatan di pasar memiliki cukup kesadaran untuk mau merubah kebiasaan dalam membuang dan mengelola sampah.

Untuk lebih sederhananya pemilahan sampah berbasis sumber ini dapat dimulai dari kategori yang umum terlebih dahulu yaitu berdasarkan kategori organik dan anorganik sehingga nantinya dapat dengan mudah untuk di angkut oleh BSI (Bank Sampah Induk) dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng yang telah bekerja sama dengan Perumda.

Putu Puspita menambahkan untuk sampah Organik seperti Sisa limbah buah dan sayur yang sudah tidak dijual kembali oleh para pedagang di pasar di manfaatkan untuk dijadikan eco enzyme.

Pembuatan eco enzyme dilakukan di masing-masing unit pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng.

Seperti kita ketahui eco enzyme adalah larutan kompleks hasil permentasi dari limbah organik seperti buah dan sayur dengan gula merah atau Molase dan air dengan bantuan mikrooganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri selama tiga bulan.

"Pembuatan eco enzyme ini sudah berjalan selama kurang lebih 3 tahun. Kami melibatkan tenaga yang ada di masing-masing untuk pembuatan dan pengawasan selama fermentasi ini dilakukan" terangnya.. 

Pada saat Pandemi Covid 19 , Perumda Pasar menggunakan eco enzyme sebagai pengganti handzaniteser dan desinfektan untuk disemprotkan di areal pasar.

Saat ini kami berhasil memproduksi kurang lebih 7.350 Liter Eco enzyme setiap tiga bulan sekali , hal tersebut adalah jumlah keseluruhan dari produksi yang kami buat di masing-masing pasar.

hal ini adalah upaya Perumda Pasar untuk mengoftimalkan pemanfaatan limbah buah dan sayuran yang ada di pasar untuk dijadikan suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat.

Eco enzyme yang Perumda buat saat ini dugunakan untuk   pemeliharaan tanaman yang ada di taman pasar , serta Eco enzym ini kita pakai juga untuk penyemprotan di semua area unit pasar  untuk mengatasi bau tidak sedap dalam rangka mewujudkan pasar Bersih, Pasar Sehat.

serta membagikan secara gratis kepada masyarakat, tidak hanya pedagang pasar, banyak juga para petani yang meminta dan merasakan dampak baik dari eco enzyme ini seperti halnya dipakai untuk kebun cengkeh untuk tunas baru, kebun anggur, padi, kacang  panjang bahkan banyak juga diantara pedagang dan masyarakat menggunakan eco enzym ini untuk tanaman di kebun miliknya.

#Humas
#ppid